MotivasiBesar untuk Orang Kurang Pintar (Bodoh) Posted by : R Friday, October 18, 2013. MOTIVASI UNTUK ORANG KURANG PINTAR (BODOH) Belakangan ini Dunia Pendidikan Indonesia terus bersaing satu sama lain. Mereka saling bentrok dalam hal prestasi . Para Siswa yang ada di dalamnya pun dituntut untuk terus Belajar agar menjadi Manusia yang Pintar. Titikkelemahan kepribadian ini adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka lakukan didasarkan oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang disekitarnya. Baik itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, dan segala hal yang menyangkut pribadi mereka seperti cara berpakaian, style rambut dan prestasi-prestasi yang mereka 2 Beri pujian sekecil apa pun prestasinya. Sekecil apa pun kebaikan atau prestasi yang pernah dilakukan anak, berilah pujian, apalagi ketika dia tampak sedang lesu dan tidak bersemangat. Pujian itu akan membuatnya berbesar hati dan bersemangat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik lagi. Halaman Selanjutnya. Untukitu saya secara pribadi maupun Pemerintah Kota Bogor mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu mendukung anaknya untuk berprestasi. Jangan berhenti untuk terus memberikan support terbaik untuk anak - anak kita, sekaligus juga memberikan prestasi untuk Kota Bogor," urai Dedie di hadapan para atlet. Saatorang tua memuji anak lain di hadapannya, dia akan mulai membenci anak tersebut, bahkan bila yang mendapat pujian itu saudaranya sendiri. Secara tak langsung, anak akan menerima pesan ke alam bawah sadarnya bahwa anak yang berprestasi lebih baik akan lebih dicintai dan disayangi. Hal ini bisa memicu sikap agresif anak. Spertihadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu. (Tabrani, 1992: 120) Lalu bagaimanakan cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar mereka memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, khususnya bagi mereka yang memiliki motivasi rendah dalam berprestasi. 4ElPv. Saya sangat tidak setuju jika seseorang yang berprestasi untuk mendapatkan pujian orang lain. Karena perbuatan tersebut termasuk dalam salah satu ciri orang yang riya. Karena melakukan sesuatu hal baik bukan karena ikhlas tapi karena mengharapkan pujian dan pandangan baik dari orang Perilaku riya merupakan salah satu perilaku tercela. Karena perilaku riya menunjukkan kesombongan dan tidak ikhlas dalam mengerjakan sesuatu. Riya termasuk dalam perbuatan yang dosa jika dilakukan sehingga harus dijauhi dan dihindari. Bahkan beberapa ulama berpendapat bahwa perilaku riya termasuk dalam salah perilaku syirik sughra atau syirik kecil. Syirk adalah perilaku seseorang yang menyekutukan Allah dengan selain Allah. Pelajari lebih lanjutMateri tentang cara menghindari perilaku hasad dalam kehidupan sehari-hari, di link tentang dampak bagi keluarga jika salah satu anggota keluarga tersebut hamil di luar nikah, di link tentang dalil naqli yang menjelaskan tentang perilaku berburuk sangka, di link tentang akibat yang akan dirasakan oleh orang yang melakukan perbutaan namimah, di link tentang hal yang terjadi kekerasan diperbolehkan di dunia ini, di link jawabanKelas VIIIMata pelajaran AgamaBab Akhlak Tercela Akhlakul Mazmumah Kode soal Oleh Khifni NasifPujian adalah pernyataan rasa kagum dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah dan sebagainya. Memang wajar jika kita memuji kepada seseorang atas prestasinya atau kebaikan-kebaikanya. Apalagi jika orang tersebut punya hubungan dekat dengan kita, misalnya sahabat, kerabat, orang tua, anak dan sebagainya. Pujian jika dilihat dari objeknya ada dua macam. Pertama untuk diri sendiri kedua untuk orang lain. Pertama, pujian untuk diri sendiri. dalam hal ini Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar membagi dua macam hukum memuji diri sendiri 1. Madzmum tercela jika dilakukan untuk membanggakan diri sendiri, menunjukkan keluhuran diri sendiri, serta membedakan dari orang lain dan semacamnya. Allah berfirman dalam Surat An-Najm ayat 31 فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ النجم 31 Dalam tafsir Al-Wajiz potongan ayat tersebut ditafsiri dengan فلا تمدحوا انفسكم ولا تبرئوها من الذنوب “Maka janganlah kalian memuji diri kalian dan jangan merasa bersih dari dosa.” Begitu pula dalam Surat An-Nisa’ 49 الم تر الى الذين يزكون أنفسهم بل الله يزكى من يشاء ولا يظلمون فتيلا النساء 49 Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendakinya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. QS. An-nisa’ 49. Ayat tersebut menggambarkan orang-orang yang memuji terhadap diri dan amal perbuatanya serta merasa diriya suci dan jauh dari kejelekan, sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan mereka sangat kelewat dalam memuji dirinya sendiri dengan ucapan mereka نحن ابناء الله واحباؤه kita adalah anak-anak Allah dan para kekasihnya. Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. 2. Mahbub terpuji jika demi kemaslahatan. seperti amar makruf nahi munkar, mendamaikan antara dua orang yang bertikai, memberikan nasihat, mendidik, dan sebagainya. Dalam hal ini boleh memuji diri sendiri dengan menuturkan kebaikan diri sendiri disertai dengan adanya tujuan kemaslahatan tersebut. Sehingga dengan menutur kebaikan diri sendiri, ucapan atau nasihatnya akan lebih mudah diterima serta lebih meyakinkan orang lain, sebagaimana ucapan nabi Yusuf As terhadap penguasa saat itu yang terekam dalam Al-Qur’an surat yusuf 55 قال اجعلنى خزائن الارض انى حفيظ عليم “Yusuf berkata jadikanlah aku bendaharawan Negara mesir, sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” Nabi Yusuf menyebut kebaikan dirinya di hadapan penguasa agar penguasa tersebut mau mengangkatnya sebagai bendaharawan negara, sehingga Nabi Yusuf bisa menegakkan hukum-hukum Allah serta menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada yang mampu melakukan semua itu melainkan hanya beliau. Begitu pula kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika beliau membagikan ghanimah harta rampasan perang, di antara orang munafik ada yang menganggap Rasulullah tidak adil dalam membaginya sehingga Rasulullah berkata والله إني لأمين في السماء أمين في الأرض “Demi Allah sesungguhnya aku adalah sejujur-jujurnya orang di langit dan di bumi.” Di antara sahabat Nabi yang pernah memuji dirinya sendiri dalam rangka ta’lim pendidikan adalah Abu hamid al-Sa’idi. Saat menyampaikan bagaimana shalat Rasulullah kepada para sahabat lain, ia berkata أنا أعلمكم بصلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم “Saya adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.” Kedua pujian untuk orang lain. Imam Al-Ghazali di dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa di antara malapetaka yang disebabkan lisan adalah sebuah pujian. Oleh karena itu memuji kepada orang lain tidak sepenuhnya dianjurkan, bahkan terkadang pujian tersebut dilarang karena bisa menimbulkan dampak negatif yang sangat membahayakan, baik bagi orang yang memuji maupun orang yang menerima pujian. Malapetaka tersebut menurutnya ada enam, yang empat bisa membahayakan orang yang memuji dan yang dua membahayakan orang yang menerima pujian. Bagi orang yang memuji, bahaya atau petaka itu antara lain sebagai berikut Pertama, terkadang dia berlebihan lebay dalam memuji orang lain, sehingga ia terjerumus dalam kedustaan. Kholid bin Ma’dan berkata من مدح إماما أو أحدا بما ليس فيه على رؤوس الأشهاد بعثه الله يوم القيامة يتعثر بلسانه Barangsiapa memuji seorang pemimpin atau seseorang di muka orang banyak dengan sesuatu yang tidak ada padanya, niscaya dibhari kiamat Allah akan membangkitkanya dengan tergelincir disebabkan lisannya. Kedua dia memuji dengan berpura-pura menampakkan rasa cinta atau simpati yang tinggi, padahal sesungguhnya di dalam hatinya tidak. Dalam hal ini dia berbuat hipokrit munafiq serta mencari muka riya. Ketiga dia menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan realita. Sehingga pernyataanya adalah sebuah kebohongan atau bualan belaka. عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أن رجلا ذكر عِنْدَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم – فاثنى عليه رجل خيرا فَقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم وَيْلَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ ، ». يقوله مِرَارًا - ان كان احدكم مادحا لا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ كذا وكذا ، ان كان يرى انه كذالك وحسيبه الله ولا يزكى على الله احدا » رواه البخاري Dari Abdirrahman bin Abi Bakroh dari ayahnya berkata sesungguhnya seorang lelaki disebut di dekat Rasulullah SAW. lalu lelaki yang lain memujinya maka Rasulullah berkata berulang-ulang,“Celaka, kamu telah menebas leher temanmu.” “Jika salah satu di antara kalian harus terpaksa memuji maka hendaklah ia berkata, “Saya kira si fulan demikian kondisinya, jika dia menganggapnya demikian, dan yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah menyucikan seseorang di hadapan Allah.. HR. Bukhori. Begitu pula Sayyidina Umar suatu saat pernah mendengar seorang lelaki melontarkan pujian pada orang lain, lalu beliau berkata pada orang tersebut “Apakah kamu pernah bepergian dengannya?” Lelaki tersebut menjawabnya, “Tidak.” “Apakah kamu pernah berinteraksi denganya dalam masalah jual beli dan mu’amalah lainya?” “Tidak.” “Apakah kamu bertetangga denganya di waktu pagi dan sore?” Tanya Umar lagi. “Tidak.” Sayyidina Umar berkata, “Demi Allah yang tiada tuhan selain-Nya kamu tidak mengenal orang tersebut.” Keempat, kadang-kadang dengan pujiannya, dia menyenangkan orang yang dipuji, padahal orang yang dipuji tersebut adalah orang dzalim atau fasik. sedangkan memuji orang dzalim atau orang fasik tidak diperbolehkan. Sebagaimana sabda Rasulullah إن الله تعالى يغضب اذا مدح الفاسق رواه ابن ابى الدنيا والبيهقي Sesungguhnya Allah SWT murka apabila ada orang fasik dipuji. HR. Ibnu Abiddunya dan Al Baihaqi.Adapun dua bahaya atau petaka yang bisa menimpa orang yang dipuji akibat pujian adalah Pertama menculnya sifat takabbur sombong dan u’jub bangga diri pada orang yang di puji, sehingga memandang orang lain berada di bawahnya. Keduanya adalah sifat yang bisa membinasakan. Al-Hasan radliyallahu anh berkata, Suatu saat Sayyidina Umar radliyallahu anh duduk bersama orang-orang, dan beliau memegang sebuah cemeti, lalu tiba-tiba datanglah Jarud bin Al-Mundzir dan salah seorang dari mereka mengatakan, “Orang ini adalah kepala suku Rabi’ah.” Perkataan tersebut didengar oleh Sayyidina Umar ra dan orang-orang disekitarnya termasuk Al Jarud bin Al-mundzir, ketika Al-Jarud mendekati Sayyidina Umar ra beliau memukulnya dengan cemeti. Al-Jarud pun berkata, “Apa yang terjadi antara saya dan engkau wahai Amirul Mukminin? Sayyidina Umar pun menjawab, “Apa yang terjadi antara saya dan kamu? Bukankah kamu mendengar ucapan tadi?” Al-Jarud menjawab, “Iya saya mendengarnya. Lalu Sayyidina Umar berkata, saya khawatir perkataan tadi bercampur dengan hatimu, lalu aku ingin menundukkan kepalamu. Kedua, dengan dipuji kebaikanya, maka dia akan merasa senang, puas dan bangga akan kebaikan tersebut, sedangkan orang yang membanggakan dirinya atas kebaikanya maka dia akan lengah atau teledor dalam beribadah kepada Allah, karena hanya orang yang memandang dirinya masih kurang amal kebaikanyalah yang selalu waspada dan bergegas dalam beribadah kepada Allah. Namun jika pujian tersebut tidak membahayakan baik bagi pelaku maupun penerima pujian, maka pujian semacam itu tidaklah dilarang, bahkan terkadang dianjurkan. Karena itulah Rasulullah Saw pernah memuji sahabatnya antara lain sahabat Abu Bakar dengan ucapanya, “Jikalau iman Abu Bakar dan iman manusia seluruh alam ditimbang niscaya akan lebih berat iman Abu bakar.” Begitu pula pujian yang lain kepada para sahabat lainya. Adapun bagi orang yang dipuji, Imam Al-Ghazali juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap pujian dengan menjaga dirinya dari sifat sombong, membanggakan diri, serta menjaga dirinya agar tidak teledor terhadap amal-amal ibadahnya. Dan semua itu tidak dapat tercapai melainkan dengan cara memandang dirinya dengan pandangan hina dan lemah serta merenungkan akibat yang akan timbul seperti lembutnya riya dan bahaya yang lain, sesungguhnya dialah yang mengetahui pada dirinya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang yang memujinya. Dan hendaknya orang yang dipuji juga menampakkan ketidaksukaanya saat ia dipuji kepada orang yang memujinya jika pujian tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada pada dirinya, Rasulullah bersabda احثوا التراب فى وجوه المداحين “Taburkanlah debu pada wajah orang yang berlebihan dalam memuji.” HR. Abu Dawud Serta hendaknya merasa malu terhadap pujian tersebut. sebagaimana dikatakan pula oleh Imam Atha’illah المؤمن إذا مدح استحيا من الله أن يثنى عليه بوصف لا يشهده من نفسه Orang mukmin sejati adalah apabila mendapatkan pujian dia merasa malu terhadap Allah atas pujian yang diterimanya, jika sifat tersebut tidak dimilikinya sama sekali. Begitu pula jika dia mendapat pujian yang telah terlontar dari mulut orang yang memuji hendaknya pula dia mengucapkan ucapan sebagaimana diucapkan Sayyidina Ali ketika menerima pujian اللهم اغفر لى ما لا يعلمون ولا تؤاخذنى بما يقولون واجعلنى خيرا مما يظنون “Ya Allah ampunilah diriku karena sesuatu yang tidak mereka ketahui, dan janganlah Engkau menyiksa diriku karena apa yang mereka katakana dan jadikanlah diriku lebih baik dari apa yang mereka sangka.” Dari uraian di atas bisa kita pahami bahwa suatu pujian bagaikan pedang bermata dua, yang bisa membahayakan, baik bagi pelaku maupun penerima pujian. Oleh karena itu kita harus bijak dan selektif ketika akan melontarkan pujian dan tidak terlalu murah mengobralnya, karena bisa saja kita sebagai orang yang melontarkan pujian bisa terhindar dari bahaya tersebut di atas, namun belum tentu bagi orang yang kita puji, sehingga maksud hati kita akan mengutarakan penghormatan atau penghargaan pada orang lain tapi justru kenyataanya kita malah menebas lehernya. Wallahu a’lam. Unduh PDF Unduh PDF Semua orang menyukai pujian, tetapi memberi pujian lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Anda harus mendapatkan nada yang tepat, kalau tidak orang yang menerima kata-kata baik Anda mungkin menganggapnya dengan cara yang salah. Kuncinya? Katakan sesuatu yang secara jujur Anda percaya merupakan kebenaran, dan sampaikan pujian dalam nada suara yang tulus. Kehangatan sejati Anda tidak akan terlewatkan begitu saja, dan mungkin Anda akan membuat seseorang bahagia. 1 Temukan sesuatu tentang orang itu yang benar-benar Anda suka. Cukup mudah mengambil hal pertama yang Anda perhatikan pada diri seseorang dan memuji hal itu. Anda bisa mengatakan “Aku suka kemejamu” atau “Rambutmu bagus” kepada semua orang, tetapi pujian yang baik akan lebih dalam. Ambil waktu sebentar dan pikirkan apa yang sungguh Anda kagumi dari orang tersebut sebelum Anda mengatakan apa pun. Pujian akan lebih dihargai bila jelas Anda sungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan. Di sisi lain, jangan pernah memberi seseorang pujian palsu. Misalnya, jika teman Anda masuk ke ruangan memakai sepatu bot baru yang menurut Anda norak, jangan puji sepatu itu. Mungkin dia akan percaya pada Anda, mungkin tidak, tetapi jika Anda terbiasa memberi pujian yang tidak sungguh-sungguh Anda maksudkan, Anda tidak akan terkesan tulus, dan akhirnya kata-kata Anda tidak akan berarti banyak bagi orang lain. 2Puji titik kebanggaan seseorang. Sebuah pujian akan terasa lebih spesial ketika jelas Anda sudah memerhatikan sesuatu yang benar-benar berarti untuk lawan bicara Anda. Misalnya, bila ibu mertua Anda menghabiskan banyak waktu merawat kebun bunganya yang indah, Anda bisa memuji seleranya pada warna. Memuji seseorang pada apa yang mereka lakukan dengan sangat baik adalah cara pasti untuk membawa senyum ke wajahnya setiap kali. 3 Katakan sesuatu yang tidak terlihat jelas. Taktik lain ketika ingin memberi pujian tulus adalah memilih sesuatu yang tidak diperhatikan kebanyakan orang, sesuatu yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar memberi perhatian pada orang itu. Pujian pada sesuatu yang tidak terlihat jelas adalah yang akan diingat dan dihargai orang selama sisa hidup mereka. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan pada adik perempuan Anda bahwa Anda memperhatikan betapa keras dia berusaha dalam pelajaran seni semester ini, dan menurut Anda dia memiliki bakat fotografi. Atau Anda bisa mengatakan pada seorang pria yang Anda taksir bahwa Anda mengagumi kebaikan yang dia tunjukkan pada setiap orang yang bicara padanya, bahkan pada anak kecil. Mungkin dia terbiasa mendapat pujian mengenai fisiknya yang berotot, jadi pujian Anda sungguh akan menonjol. 4Jangan puji semua orang dengan cara yang persis sama. Jika Anda mengatakan “Aku suka bajumu” atau sesuatu semacam itu kepada sebagian besar orang yang Anda temui, hasil akhirnya adalah orang yang Anda puji tidak akan merasa terlalu istimewa. Memuji orang lain mengenai atribut positif mereka akan lebih berarti. Bila Anda mendapati diri Anda banyak memberi pujian dangkal yang sama, kali berikutnya ambil jeda dan pikirkan sedikit lebih lama sebelum bicara. Usahakan mempunyai sesuatu yang tulus untuk dikatakan, atau jangan mengatakan apa pun sama sekali. 5 Fokus pada prestasi lebih daripada ciri-ciri fisik. Memang selalu menyenangkan mendapat pujian seperti “Kamu sangat cantik” atau “Aku suka sepatumu”, tetapi pujian terbaik adalah yang menunjuk prestasi mengagumkan seseorang atau kualitas pribadi. Memuji orang lain mengenai sesuatu yang mereka usahakan akan lebih berarti daripada memuji sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan usaha mereka, seperti warna mata. Jika Anda mencari pujian menyenangkan untuk diberikan pada gadis yang Anda taksir, dia mungkin akan memberi tanggapan lebih baik pada “Menurutku esai Bahasa Inggrismu brilian” daripada “Bibirmu seksi” atau “Kamu memiliki dagu yang benar-benar bagus.” 6 Puji dengan murah hati, tetapi tidak berlebihan. Ada batasan berapa banyak pujian yang ingin didengar satu orang. Menyirami seseorang dengan pujian akan membuat setiap pujian tampak kurang berarti. Bila Anda memuji sedikit lebih jarang, kata-kata Anda akan lebih bergema. Sebarkan juga pujian Anda di antara lebih dari satu orang. Bila Anda memuji orang yang sama setiap kali, mungkin saja dia merasa Anda sedikit terobsesi. Puji hanya ketika ada sesuatu yang menurut Anda benar-benar layak disampaikan. Jangan memuji hanya karena ingin mengatakan sesuatu atau mencoba terlihat seperti orang baik. Ini bukan tentang terlihat baik, tetapi tentang membuat seseorang merasa spesial. Iklan 1 Ekspresikan pujian Anda dengan hangat. Dalam hal memuji seseorang, penyampaian adalah segalanya. Tidak ada satu cara sempurna untuk menyampaikan pujian. Yang penting adalah terdengar sungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan, sehingga pujian Anda tidak akan diterima dengan cara yang salah. Karena ada semacam kekejian tertentu yang melibatkan pujian palsu, Anda perlu memastikan bahwa orang yang Anda puji tahu bahwa Anda serius. Pastikan orang tersebut dapat mendengar Anda dengan jelas, sehingga tidak terdengar seolah Anda menggumamkan sesuatu. Bacalah situasi dan jangan memuji seseorang jika itu bisa ditafsirkan sebagai pujian yang tidak tulus. Misalnya, jika teman sekelas baru Anda masuk dengan memakai rok penuh warna menyala, dan semua orang memandangi, mungkin Anda tidak ingin menarik perhatian padanya di depan banyak orang yang mungkin tidak menyukai rok tersebut seperti Anda menyukainya. 2Tersenyumlah, tetapi jangan tertawa. Memberi pujian dengan senyuman selalu merupakan ide bagus, meskipun Anda bisa menyampaikannya dengan ekspresi serius dan sungguh-sungguh. Namun, bila Anda tertawa ketika memuji seseorang, dia mungkin tidak tahu apakah Anda serius. Anda bisa terlihat bercanda, yang dapat merusak efek keseluruhan. Usahakan tidak tertawa ketika memuji seseorang kecuali bila kualitas yang Anda hargai itu ada hubungannya dengan humor orang tersebut. 3Buat kontak mata. Ini adalah cara mudah untuk menunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan. Membuat kontak mata adalah bentuk komunikasi nonverbal yang membantu orang memahami satu sama lain dengan lebih baik. Jika Anda menunduk atau melihat ke arah lain, Anda akan terlihat kurang tulus daripada bila Anda membuat kontak mata ketika berbicara. 4 Perhatikan nada suara Anda. Lakukan yang terbaik untuk mengatakan seperti yang Anda maksudkan, dan tidak dengan nada aneh yang bisa salah diterima. Pujian terbaik tidak menyisakan ruang untuk kesalahpahaman. Penerima tahu bahwa Anda sungguh-sungguh, dan dia meninggalkan percakapan itu dengan perasaan baik. Kedengarannya cukup sederhana, tetapi sudah biasa bagi pujian untuk membawa arti tersembunyi. Sebagai contoh Jika Anda terdengar sedikit sarkastis, orang tersebut mungkin berpikir Anda sedang mengejek. Ada juga kemungkinan Anda terdengar iri pada orang yang Anda puji. Pastikan Anda tidak tampak marah atau dengki. Iklan 1 Hindari pujian yang menghina. Mungkin ini adalah jenis “pujian” paling buruk yang ada. Pujian menghina adalah pujian yang terdengar sangat baik awalnya, tetapi kemudian arti pernyataan yang sebenarnya menyerang. Ini adalah cara pasif-agresif untuk menyakiti perasaan seseorang. Mungkin saja Anda memberi pujian menghina tanpa sadar. Sebagai contoh, Anda mungkin mengatakan sesuatu seperti, “Wow, aku suka sekali rambutmu hari ini. Apa bedanya?” Dengan mengatakan ini, Anda menyiratkan bahwa Anda tidak terlalu menyukai rambut orang itu di hari lain. Atau mungkin Anda mengatakan, “Kamu hebat dalam bisbol, untuk ukuran perempuan.” Menambahkan atribut di akhir pujian mengubahnya menjadi penghinaan. 2 Jangan keliru menganggap teriakan atau seruan sebagai pujian. Meneriakkan “pujian” pada seseorang di jalan sebenarnya sangat menghina. Poin dari pujian adalah membuat seseorang merasa senang, dan meneriakkan ciri-ciri fisik cenderung menghasilkan efek yang berlawanan. Bahkan seandainya beberapa orang mengatakan mereka senang diteriaki seperti itu, tetapi tidak semua orang suka – sama sekali. Jika Anda benar-benar ingin membuat seseorang merasa senang, bahkan orang asing, jangan meneriakkan sesuatu sambil lalu. Aturan yang sama berlaku dalam memberi pujian pada orang asing dan orang yang Anda kenal Anda harus mencari sesuatu yang tulus untuk dikatakan dan menyampaikan pujian tersebut dengan respek. 3Hindari komentar merendahkan. Mungkin Anda sudah tahu apa itu, dan mungkin Anda tidak akan pernah mengatakannya pada orang lain. Meskipun Anda benar-benar menyukai seseorang dan ingin mengajak dia kencan – sebenarnya, terutama bila Anda ingin mengajak seseorang berkencan – jangan coba memuji bagian tubuh seksual. Itu kasar, dan dalam keadaan tertentu komentar tipe ini dapat ditafsirkan sebagai pelecehan seksual. Hanya berikan pujian yang sopan! Iklan Dibutuhkan keberanian bila Anda pemalu, tetapi tidak sulit. Iklan Peringatan Jangan berbohong hanya karena Anda menyukai orang tersebut. Bersikaplah tulus, orang bisa membaca kebohongan dengan mudah. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Jakarta - Kalimat pujian adalah kalimat yang menyatakan penghargaan atas suatu kebaikan atau keunggulan sebuah objek kehidupan sehari-hari, kalimat pujian biasanya digunakan ketika melihat sesuatu yang dianggap baik dan merasa Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas pujian adalah pernyataan memuji, berasal dari kata puji yang artinya rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan keunggulan memberi kalimat pujian sendiri biasanya untuk memberi penghargaan atas prestasi yang diperoleh atau pada sesuatu yang layak untuk dipuji, misalnya tentang keindahan atau perilaku yang Kalimat PujianMengutip dari buku berjudul "Ayo Belajar Berbahasa Indonesia" yang ditulis oleh Muh. Darisman, dkk, kalimat pujian memiliki ciri-ciri sebagai Biasanya berupa kalimat positif- Disampaikan dengan rasa tulus dan jujur- Terkadang menggunakan majas perumpamaan, personifikasi, simile, atau majas Ada saran dan alasan- Beralasan sesuai fakta- Membuat yang dipuji merasa bangga dan termotivasi- Ada perasaan Kalimat PujianAdapun untuk memuji biasanya menggunakan kalimat yang dapat menyenangkan hati dan memberikan semangat kepada orang yang kata-kata untuk mengawali sebuah kalimat pujian adalah wah, amboi, hebat, aduhai, elok, luar biasa, cantik, mulia, enak, serasi, rapi, indah dan lain lebih memahami, berikut contoh-contoh kalimat pujian, dilansir dari buku "Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6" oleh F. Kamu memang hebat, Nik! Ujian matematika bisa diselesaikan dalam waktu cepat2. Pak Bambang adalah guru favoritku. Beliau orang yang bijaksana dan rendah Aku sangat menyukainya. Selain baik hati, ia juga pintar dan menghormati orang Pemandangannya sangat indah. Aku ingin berlama-lama di Sepatu yang kamu pakai bagus. Sangat cocok dengan Suaramu bagus sekali, Intan. Coba deh kamu ikut audisi Jahitan dress ini sangat rapi. Aku suka Aku suka kopi ini. Perpaduan rasa manis dan pahitnya Wah, lukisanmu begitu indah. Tampak seperti Yummy.. masakan mama lezat sekali!Nah, itulah pengertian kalimat pujian lengkap dengan ciri-ciri contohnya. Semoga detikers bisa mengapresiasi banyak orang dengan kalimat pujian agar bisa berbagi hal positif, ya! Simak Video "BLACKPINK Tuai Pujian Usai Bawa Elemen Tradisional Korea di Coachella" [GambasVideo 20detik] faz/faz JAKARTA - Di media sosial kini sedang ramai dibahas mengenai NPD alias Narcissistic Personality Disorder. Dalam pembahasan konten media sosial, banyak orang yang merasa ternyata orang-orang yang berada di sekitarnya memiliki gejala kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder NPD merupakan kondisi kesehatan mental yang di mana orang memiliki pendapat yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Melansir Mayo Clinic, orang dengan NPD ini membutuhkan atau mencari terlalu banyak pujian dan ingin dikagumi oleh orang lain. Orang dengan gangguan ini mungkin tidak memiliki rasa peduli dengan perasaan orang lain. Namun, di balik itu semua mereka tidak yakin akan harga diri mereka dan mudah tersulut emosi dengan kritik sekecil apa dengan gangguan ini pada umumnya akan merasa kecewa apabila mereka tidak mendapat perlakukan khusus yang mereka yakini bahwa mereka layak mendapatkannya. Hal itu yang membuat orang lain merasa tidak nyaman berada di sekitar dan tingkat keparahan seseorang yang mengalami NPD adalah gejala NPD yang meliputi1. Mementingkan diri sendiri, membutuhkan pujian, dan bersikap berlebihan2. Merasa bahwa dirinya layak untuk diperlakukan secara khusus dan istimewa 3. Berharap untuk diakui sebagai orang yang lebih unggul dibandingkan orang lain meskipun jika dirinya tidak memiliki prestasi4. Terlalu sibuk dengan fantasi mereka akan kesuksesan, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna5. Menganggap bahwa dirinya lebih unggul daripada orang lain dan hanya ingin bergaul dengan orang yang berstatus tinggi6. Bersikap kritis dan meremehkan orang yang mereka anggap tidak penting7. Mengharapkan bantuan khusus dan mengharapkan orang lain melakukan apa yang mereka inginkan tanpa mempertanyakannya8. Keinginan untuk memanfaatkan orang lain untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan9. Kurangnya kemampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain10. Iri pada orang lain dan beranggapan bahwa justru orang lain yang iri pada mereka 11. Memiliki perilaku yang sombong atau angkuh, banyak membual, dan terlihat sombong12. Bersikeras untuk mendapatkan hasil yang sempurna atau terbaik dalam segala hal Pada saat yang sama, orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan mengalami kesulitan dalam menangani sesuatu yang mereka anggap sebagai kritik sehingga membuat mereka dapat melakukan hal, sebagai berikut1. Menjadi tidak sabar atau marah ketika mereka tidak mendapat pengakuan atau perlakuan khusus dari orang lain2. Sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan mudah merasa Bereaksi dengan kemarahan dan mencoba untuk meremehkan orang lain untuk membuat dirinya tampak lebih unggul4. Sulit untuk mengontrol emosi 5. Sulit untuk mengatasi stres dan beradaptasi dengan Menarik diri atau menghindari situasi di mana mereka mungkin gagal7. Merasa tertekan apabila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan 8. Memiliki perasaan tidak aman, malu, terhina, dan takut akan kegagalanMelansir Healthline, tidak ada obat untuk mengatasi NPD. Namun, NPD masih dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Adapun pengobatannya dapat dilakukan dengan terapi bicara atau bicara dapat membantu seorang yang mengalaminya dengan belajar bagaimana berhubungan baik dengan orang lain sehingga hubungan tersebut menjadi lebih menyenangkan dan itu, para penderita sedikit demi sedikit bisa sembuh dengan melakukan perubahan gaya hidup. Misalnya, menghindari zat-zat yang dapat memicu perilaku bermasalah, memahami kebiasaan hidup sehat, dan melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan seperti dengan melakukan yoga dan meditasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

berprestasi untuk mendapat pujian orang